Ini dampak media online tidak menggunakan protokol HTTPS

Jumat, 12 April 2019 : 11.43
Simpan

HTTP singkatan Hypertext Transfer Protocol yang merupakan protokol untuk mengatur komunikasi antara pengunjung dan server. Bagaimana cara kerjannya?

cover | indotema.com
Indotema.com - HTTPS singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure versi aman dari protokol HTTP singkatan dari Hypertext Transfer Protocol yang merupakan protokol untuk mengatur komunikasi antara pengunjung dan server.

Dalam hal ini, pengunjung atau pembaca menggunakan browser dengan perangkat yang dapat menampilkan konten berita atau informasi format multimedia seperti galeri foto dan video.

Dikutip dari laman resmi  Webmaster Google, HTTPS merupakan protokol komunikasi internet yang melindungi integritas dan kerahasiaan data pengguna antara komputer, perangkat pengguna dan situs.

Baca juga - Tips Jitu Memilih Domain untuk Media Online

Pengguna menginginkan pengalaman online yang aman dan bersifat pribadi saat menggunakan situs. Google menyarankan agar mengadopsi HTTPS untuk melindungi koneksi pengguna ke situs, terlepas isi konten situs tersebut.

Apa kaitannya fungsi protokol HTTPS untuk media online yang menampil konten berita?

Data atau konten yang dikirim menggunakan HTTPS diamankan melalui protokol Transport Layer Security (TLS), yang memberikan tiga lapis sekaligus perlindungan:

1. Enkripsi - mengenkripsi data pertukaran untuk menjaga keamanannya dari penyadap. Artinya, saat pengguna menjelajahi situs web, tidak ada yang dapat "menguping" percakapan, melacak aktivitas di berbagai laman, atau mencuri informasi.

2. Integritas data - data tidak dapat diubah atau dirusak selama transfer, dengan sengaja atau tidak, tanpa terdeteksi.

3. Autentikasi - membuktikan bahwa pengguna berkomunikasi dengan situs web yang diinginkan. Hal tersebut melindungi dari serangan man-in-the-middle (MITM) dan membangun kepercayaan pengguna.

Selain memiliki fungsi dasar keamanan, protokol HTTPS juga memberikan manfaat bagi situs media online.

Peramban web di tab bar perangkat akan menampilkan status "Connection is secure" atau "Koneksi aman" saat mengakses halaman web yang menggunakan protokol HTTPS.

Status "Connection is secure" memberikan informasi bahwa media online tersebut dapat melindungi data pengguna baik akun, password, atau kartu kredit jika situs media menerapkan konten premium dangan cara berbayar dengan mengaktifkan Secure Socket Layer (SSL), protokol keamanan yang mengamankan semua bentuk transaksi yang ada di situs.

Baca juga - Begini Cara Membuat Channel YouTube Bisnis dengan Nama Media

Mulai dari sekedar akses situs hingga transaksi yang sensitif seperti pendaftaran, email, hingga transaksi pembayaran.

Dengan memasang SSL pada website, media online mendapatkan kepercayaan, keamanan, meningkatkan konversi, dan akhirnya dapat menambah revenue dari media online.

Lantas apa dampaknya jika media online tidak menggunakan protokol HTTPS?


cover | indotema.com
Pengunjung akan melihat peringatan jika konten yang ingin diakses sebagai "Tidak Aman" dan berbahaya atau berisi penipuan. Situs ini sering disebut "phishing" atau "malware".

Pengunjung akan mendapatkan peringatan tentang konten berbahaya, deteksi phishing dan malware diaktifkan secara default.

Halaman ini mencoba memuat skrip dari sumber yang tidak diautentikasi: Situs yang akan Anda buka tidak aman.

Selain itu, ternyata dampak tidak menggunakan HTTPS dapat menurunkan peringkat situs pada mesin pencarian. Google memberlakukan secara khusus untuk situs yang menggunakan sertifikat SSL.

Baca juga - Jasa Web Termurah dengan Tema Profesional

Pencarian Google akan lebih mengutamakan situs yang menggunakan HTTPS daripada yang tidak menggunakannya. Maka situs media tidak terindeks di halaman pencarian, artinya situs media sepi pengunjung, karena tidak diutamakan Google di halaman pencarian.

Hal ini dikuatkan sejak Google merilis versi terbaru Chrome 68 pada Juli 2018, situs yang tidak menngunakan protokol HTTPS akan diberi peringatan "not secure" (Tidak Aman).

Share


From
PT. Kolaborasi Indonesia Cerdas
PT. Kolaborasi Indonesia Cerdas.
PSE Kominfo: 007675.01/DJAI.PSE/09/2022
Kompatibel:
Digitalisasi Indonesia: indotema.com
Copyright © 2024 - All right reserved.