Indotema.com - Estetika berakar dari bahasa latin "Aestheticus" atau bahasa Yunani "Aestheticos" merupakan kata dari istilah "Aishte" yang memiliki makna merasa.
Estetika juga dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang memiliki pola dan struktur, dimana susunan tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya dan mengandung keselarasan dari unsur-unsur, sehingga menimbulkan keindahan.
Maka estetika sering dihubungakan dengan suatu seni karena mengandung keindahan yang dapat dipandang.
Kendati begitu pada kenyataanya seni tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang terlihat indah sehingga harus ada bidang yang digunakan untuk menjawab hakekat seni sebenarnya yaitu filsafat seni.
Sejak kemunculannya, estetika selalu digunakan untuk mengutarakan bahasa filsafat terhadap karya tulis, dan itu bisa diterapkan dalam penulisan berita.
Bagaimana menulis 5W+1H sesuai estitika berita?
Membuat sebuah teks berita, baik itu berita dengan topik politik, ekonomi atau peristiwa, reporter/wartawan harus menulis sesuai dengan pedoman guna membuat hasil tulisannya menarik dan tentunya dengan koridor kaidah bahasa untuk disajikan ke meja redaksi walau nantinya tulisan tersebut diperbaiki oleh editor atau redaktur dalam struktur media.
Baca juga - Cara Mendaftarkan Media Online di Google Adsense dengan Mudah
Lantas bagaimana sebuah teks dibangun menjadi sebuah berita yang menarik sesuai kaidah bahasa?
Kaidah kebahasaan ini dapat kita gunakan untuk mengemas suatu teks berita tertentu. Ciri kebahasaan teks berita, yaitu:
- Adanya keterangan.
- Adanya verba transitif.
- Adanya verba pewarta.
Suatu teks dapat dikatakan layak sebagai berita bila dapat memenuhi syarat teks berita. Syarat teks berita ini pada dasarnya juga mengacu pada ciri teks berita tersebut. Untuk lebih jelas, mari kita ulas syarat teks berita berikut ini.
Suatu teks berita harus merupakan peristiwa yang masih hangat atau baru.
Fakta atau faktual
Teks berita harus berisi fakta atau peristiwa nyata. Jika kejadian yang disampaikan bukan fakta, maka hal tersebut tidak dapat disebut sebagai berita.
Berimbang
Berimbang maksudnya berita tersebut tidak boleh memihak pada siapa pun. Jadi berita yang disajikan seimbang atau berimbang.
Lengkap
Teks dalam sebuah berita haruslah lengkap dari unsur 5W+1H (What, Why, Who, When, Where + How) dan harus memenuhi unsur atau struktur teks berita.
Menarik
Teks berita perlu disajikan dengan judul yang menarik sehingga orang akan lebih tertarik untuk membaca teks berita tersebut
Sistematis
Sebuah berita juga harus disajikan secara sistematis atau berurutan agar jelas dan mudah dipahami.
- What : Menanyakan apa yang diinformasikan.
- Where : Dimana peristiwa itu terjadi.
- When : Kapan peristiwa itu terjadi.
- Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian tersebut.
- Why : Mengapa peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi.
- How : Bagaimana peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi.
Dasar 5W+1H itulah yang nantinya disusun dan kemudian dibuat menjadi suatu teks berita sesuai estetika, sehingga berita menjadi aktual, faktual dan dapat dipercaya.
Contoh penulisan
Judul: Persaingan Pencalonan Gubernur Sumut Semakin Memanas
ilustrasi |
Dalam pencalonan dan pemilihan Gubernur Sumut akan sangat panas, sebab akan diisi oleh beberapa kandidat dari partai politik dan juga independent.
Beberapa calon diantaranya yaitu Erry Nuradi atau yang lebih kita kenal dengan PATEN ini juga akan kembali mendaftar sebagai calon Gubernur Sumut.
Lalu ada Edy Rahmayadi yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad yang juga Ketua Umum PSSI dan diramaikan oleh Musa Rajekshah alias Bang Ijeck dengan latar belakang wirausaha muda di Sumut.
Persaingan di antara ketiganya akan berjalan sengit karena semuanya datang golongan orang yang berprestasi.
Selain itu, perang gagasan dan visi misi juga sudah bertebaran di media masa. Untuk itu, kita tunggu saja siapa yang menjuarai pesta demokrasi mendatang.(-)
Sekian ulasan singkat menulis 5W+1H sesuai estetika berita, berikan komentar Anda di bawah ini jika penulisan belum lengkap dan sempurna.